Oleh: Tia Maharani
Ibu merupakan sebutan terindah
Ibu merupakan kata tersejuk
Kata yang semerbak cinta dan impian
Yang memancar dari kedalaman jiwa
Ibu adalah segalanya
Ibu adalah mata air cinta
Ibu bagaikan lentera yang terbang dari kedalaman jiwa
Yang menghanyutkanku dalam mimpi
Disetiap garis kerut wajahmu
Tersimpan berjuta derita
Kau tetap mengukir senyum
Kau sembunyikan deritamu
Disetiap langkahku kau selalu ada menyertaiku
Kutau batinmu menangis akan keegoisanku
Namun kau hanya mengelus dada
Tetap tersenyum bersahaja
Terima kasih ibu
AYAH MAAFKAN AKU
Oleh: Karmila
AYAH...
Begitu banyak kekecewaan yang ku perbuat..
Begitu banyak Tangisanmu atas kehilafanku,,
Begitu banyak Dosa yang ku buat karena Sikapku ..
AYAH ..
Kini engkau telah Tiada ..
Begitu sedih dan begitu Merasa Kehilanganmu ..
Aku sadar bahwa diriku begitu bodoh karena sudah menyia-nyiakanmu ..
AYAH ...
Maafkan aku atas semua perbuatanku..
Maafkan aku Jika aku sudah membuat engkau menetskan Air Mata..
KINI..
Aku telah sadar bagaimana rasanya telah kehilanganmu ..
Aku sungguh kecewa dan Menyesal ,,,,
AYAH...
MAAFKAN ANAKMU ...
Oleh: Karmila
AYAH...
Begitu banyak kekecewaan yang ku perbuat..
Begitu banyak Tangisanmu atas kehilafanku,,
Begitu banyak Dosa yang ku buat karena Sikapku ..
AYAH ..
Kini engkau telah Tiada ..
Begitu sedih dan begitu Merasa Kehilanganmu ..
Aku sadar bahwa diriku begitu bodoh karena sudah menyia-nyiakanmu ..
AYAH ...
Maafkan aku atas semua perbuatanku..
Maafkan aku Jika aku sudah membuat engkau menetskan Air Mata..
KINI..
Aku telah sadar bagaimana rasanya telah kehilanganmu ..
Aku sungguh kecewa dan Menyesal ,,,,
AYAH...
MAAFKAN ANAKMU ...
SAHABATKU
Oleh: Hasna
Sahabat..
Meski bibir ini sering mengunjingmu!!
Meski tangan ini sering menyakitimu !!
Engkau tak pernah marah ataupun mengeluh...
Seakan semua itu hadiah dariku...
Sahabat...
Ketika jiwa ini mulai jatuh karena terpaan hidup
Engkau selalu menjadi lilin kecil
Yang selalu memancarkan cahaya semangat untukku...
Nasihatmu senatiasa mengikuti deru langkah ini..
Sahabat..
Saat hujan mengguyur hati ini
Engkau menjadi pelindung ku!
Saat hati ini panas
Engkau bagaikan setetes air
Yang mampu menyejukkan hati ini!!
Sahabat...
Tak parnah kubayangkan diri ini tampamu..
Bagaimana raga ini melangkah tampa semangat dan nasihatmu...
Kan ku jaga persahabatan ini...
Karena engkau The Priece of My hart...
SAHABATKU..
Oleh: Hasna
Sahabat..
Meski bibir ini sering mengunjingmu!!
Meski tangan ini sering menyakitimu !!
Engkau tak pernah marah ataupun mengeluh...
Seakan semua itu hadiah dariku...
Sahabat...
Ketika jiwa ini mulai jatuh karena terpaan hidup
Engkau selalu menjadi lilin kecil
Yang selalu memancarkan cahaya semangat untukku...
Nasihatmu senatiasa mengikuti deru langkah ini..
Sahabat..
Saat hujan mengguyur hati ini
Engkau menjadi pelindung ku!
Saat hati ini panas
Engkau bagaikan setetes air
Yang mampu menyejukkan hati ini!!
Sahabat...
Tak parnah kubayangkan diri ini tampamu..
Bagaimana raga ini melangkah tampa semangat dan nasihatmu...
Kan ku jaga persahabatan ini...
Karena engkau The Priece of My hart...
SAHABATKU..
KEIKHLASAN HATI
Oleh: Lilis Silviyanti Jamal
Aku hanya manusia biasa
Yang ingin memiliki banyak ke inginan
Namun apa daya itu takkan mungkin ku menggapainya
Hari demi hari aku menjalani semua tanpa ada kata paksaan
Aku mencoba menjalani semua
Namun apa daya itu semua hanya sebatas langkah kaki yang palsu
Ucapan yang aku berikan kepada semua orang hanya untuk menutup diri dari kegelisahan hati
Biarkan aku melangkahkan kakiku dengan penuh ke ikhlasan
Agar lika liku kehidupan ini bisa ku terima dengan ikhlas
Oleh: Lilis Silviyanti Jamal
Aku hanya manusia biasa
Yang ingin memiliki banyak ke inginan
Namun apa daya itu takkan mungkin ku menggapainya
Hari demi hari aku menjalani semua tanpa ada kata paksaan
Aku mencoba menjalani semua
Namun apa daya itu semua hanya sebatas langkah kaki yang palsu
Ucapan yang aku berikan kepada semua orang hanya untuk menutup diri dari kegelisahan hati
Biarkan aku melangkahkan kakiku dengan penuh ke ikhlasan
Agar lika liku kehidupan ini bisa ku terima dengan ikhlas
AKU DAN KAMU
Oleh Yunisa Putri
Aku mencintaimu meski dalam diam...
Ada rasa yang tak kan mampu ku ucap...
Berbisik dalam rindu yang terlarang...
Atau sekedar berharap dalam lamun yang senyap...
Andai kau mencintaiku...
Andai rasa kita memang sama...
Akan kah kau memperjuangkan ku...
Ku harap tidak...
Disini aku diam dalam sepiku...
Melamun dalam sendiri...
Sepi...
Kadang ku ingin berteriak dalam pekat...
Siapa aku dan siapa kamu saat ini...
Sekedar rasa yang tak kan pernah ku rasa ada..
Cinta besar dalam harap...
Namun semu dan hanya akan palsu...
Apa kau mencintaiku?
Apa aku mencintaimu?
Entahlah...
Namun yang pasti kita saling menjaga...
Apa ini cinta terlarang...
Apa ini rasa yang salah...
Saling mencintai namun tak kan pernah saling menemani...
Cinta...
Aku dan kamu apa saat ini.?
Rasa yang hidup, layu dan hanya akan mati...
Aku dan kamu...
Aku dan cinta ini...
Yang aku hanya akan aku...
Dan kamu hanya akan kamu...
Takkan pernah menjadi kita...
Kita saling merasa...
Kita saling ada dalam harap...
Bersemaya dan tertawa...
Redupkan hati dan biarkannya mati...
Dari kejolak cinta....
Dan amarah yang pernah membara...
Kita diam dalam sepi...
Kita cinta dalam abadi...
Tak untuk memiliki...
Dan tak untuk saling memeluki...
Aku dan kamu...
Cinta dan rasa...
Ada namun tak kan pernah ada...
Untuk rasa ini...
Biar hanya aku...
Kamu...
Dan sang maha cinta yang tahu...
Oleh Yunisa Putri
Aku mencintaimu meski dalam diam...
Ada rasa yang tak kan mampu ku ucap...
Berbisik dalam rindu yang terlarang...
Atau sekedar berharap dalam lamun yang senyap...
Andai kau mencintaiku...
Andai rasa kita memang sama...
Akan kah kau memperjuangkan ku...
Ku harap tidak...
Disini aku diam dalam sepiku...
Melamun dalam sendiri...
Sepi...
Kadang ku ingin berteriak dalam pekat...
Siapa aku dan siapa kamu saat ini...
Sekedar rasa yang tak kan pernah ku rasa ada..
Cinta besar dalam harap...
Namun semu dan hanya akan palsu...
Apa kau mencintaiku?
Apa aku mencintaimu?
Entahlah...
Namun yang pasti kita saling menjaga...
Apa ini cinta terlarang...
Apa ini rasa yang salah...
Saling mencintai namun tak kan pernah saling menemani...
Cinta...
Aku dan kamu apa saat ini.?
Rasa yang hidup, layu dan hanya akan mati...
Aku dan kamu...
Aku dan cinta ini...
Yang aku hanya akan aku...
Dan kamu hanya akan kamu...
Takkan pernah menjadi kita...
Kita saling merasa...
Kita saling ada dalam harap...
Bersemaya dan tertawa...
Redupkan hati dan biarkannya mati...
Dari kejolak cinta....
Dan amarah yang pernah membara...
Kita diam dalam sepi...
Kita cinta dalam abadi...
Tak untuk memiliki...
Dan tak untuk saling memeluki...
Aku dan kamu...
Cinta dan rasa...
Ada namun tak kan pernah ada...
Untuk rasa ini...
Biar hanya aku...
Kamu...
Dan sang maha cinta yang tahu...
My favorite was a IBU, Tia Maharani called the work. Because reminded me of mama, even though i sometimes difficult united states advocates, but i really love and love my mama. love you.
sumber:
http://www.lokerpuisi.web.id/
http://www.lokerpuisi.web.id/